Thursday, September 8, 2016

Dirman

Kepala Dispertanak Kota Palopo : Sapi Betina Tak Boleh Jadi Hewan Kurban

Sapi Betina Tak Boleh Jadi Hewan Kurban
Sapi Kurban


PALOPO --- Menjelang Hari Raya Idul Adha atau idul qurban, Dinas Pertanian dan Peternakan (Dispertanak) Kota Palopo mengingatkan masyarakat agar sapi betina produktif untuk tidak dipotong, atau jangan dijadikan hewan kurban.

Kepala Dispertanak Palopo, Harisman, melarang masyarakat, khususnya kelompok penerima bantuan ternak sapi agar tidak menjual dan menyembelih sapi betina sebagai hewan kurban.

"Saya mewanti-wanti masyarakat untuk tidak menyembelih sapi betina sebagai hewan kurban, kecuali sapi betina tidak produktif boleh kita beri kebijakan. Sementara umur sapi jantan yang boleh disembelih harus diatas 30 bulan atau 2 tahun 6 bulan," imbaunya.

Sementara itu, terkait masalah kesehatan hewan kurban di Palopo, Harisman mengaku belum mengetahui persis kondisi kesehatan dan jumlah hewan yang siap dikurbankan pada hari raya Idul Adha 10 Dzul-Hijjah, 12 September 2016 mendatang.

Harisman, mengatakan, jika petugas peternakan saat ini masih melakukan pemeriksaan kesehatan dan jumlah stok hewan qurban di Kota Palopo.

"Kami belum tahu, petugas kami masih sementara memeriksa dan mendata, soal ini juga adalah kewenangan Dinas Koperindag, coba ditanya ke mereka," kata mantan Kabag Kesra Kota Palopo ini.
Namun demikian, Harisman berjanji akan memastikannya dalam waktu tiga hari kedepan. Sepuluh hari sebelum hari raya, pihaknya baru akan memastikan dan memberikan jaminan hewan kurban di Palopo sehat terutama bebas dari antraks.

Sementara itu, harga pasaran sapi qurban di Kota Palopo rata-rata 11 juta per ekor untuk yang berumur 3 tahun keatas.

Salah seorang penjual hewan kurban di Jalan Malaja Kecamatan Wara Timur Kota Palopo, Andi Iwan, menyampaikan saat ini dia memiliki stok sapi qurban sebanyak 30 ekor.

"Harga jual sapi qurban yang saya patok tahun ini paling murah Rp7 juta dan paling mahal Rp11 juta. Sampai saat ini sudah sekitar 5 ekor yang laku, pembelinya semua dari dalam Kota Palopo," ujarnya.
Menurutnya jenis sapi yang dijualnya saat ini adalah jenis sapi Bali atau sapi lokal. "Saya tidak jual sapi impor, semuanya sapi lokal jenis Sapi Bali yang saya datangkan dari Sulawesi Tengah dan Sulawesi Tenggara," ujarnya.

Untuk tahun ini, Pemerintah Kota Palopo baru menyiapkan dua tempat Rumah Pemotongan Hewan (RPH) yang resmi yakni, RPH Bukit Lewadang dan RPH Sungai Rongkong. (NET)

Subscribe Web Kami Melalui Email :